SENYAWA AROMATIK
Pengertian Senyawa Aromatik
Aromatik digunakan untuk
menggambarkan sebagian substansi wangi-wangianseperti benzaldehid ( dari
cherrin, pach, dan almond), toluen dan benzena. Aromatic jugadigunakan untuk
benzene dan stukturnya lebih sederhana dan merupakan induk dari suatukelas
senyawa yang dinamakan senyawa aromatic.Benzena(C6H6) Naftalena(C10H8)Beberapa
seyawa dapat di isolasi dari sumber-sumber aromatic alami. Benzene ,benzaldehida
dan toluene, senyawa seperti steroidal hormone estrone yang diketahuisebagai
morfin analgesic mempunyai cincin aromatic. Beberapa obat-obatan sintetik
jugamerupakan bagian dalam aromatic, seperti tranquilizer diazepam (valium).
Sumber-sumber hidrokarbon
Sumber hidrokarbon aromatic
sederhana berrasal dari batu bara dan minyak tanah.Batu bara adalah sebuah
campuran kompleks yang sangat besar, dibuat secara mendasardari susunan besar
benzene seperti cincin yang digabung bersama. Panas perombakan(thermal
breakdown) batu bara yang jika dipanaskan sampai dengan 10000
C (coal tar)dalam udara dan prodak
campuran volatile yang dihasilkan disebut ter batu bara. Destilasifraksinasi
dari ter batu bara menghasilkan benzene, toluene, xylena
(dimetilbenzena),aftalena dan senyawa aromatic lainnya.


8
Berbeda dengan ter batu bara, minyak
tanah mengandungbeberapa senyawa aromaticdan terdiri dari sebagian besar
alkana. Jika minyak tanah dimurnikan, maka molekularomatic terbentuk jika
dilewatkan keatas suatu katalis pada temperature sekitar 5000
C dandi bawah temperature tinggi. Contohnya jika Heptana (C7H16)
dikonversi menjadi toluenemelalui proses dehidrogenasi dan siklisasi.
Penamaan
Senyawa Aromatik
Substansi aromatic lebih banyak dari
pada beberapa kelas senyawa organic lainnya.Senyawa aromatic yang diperoleh
mempunyai sejumlah besar dari nama-namanonsistematik. Hukum IUPAC menyetujui
beberapa nama yang digunakan secara luas untuktetap dipakai. Dan untuk
selanjutnya metil benzene diketahui secara umum sebagai toulena,hidroksibenzena
sebagai fenol, aminobenzena sebagai aniline dan sebagainya.Untuk memperlihatkan
adanya ikatan rangkap, secara umum hidrokarbon aromaticdisebut arena (akhiran
ena memperlihatkan ketidak jenuhan). Gugus bervalensi satu arenadisebut aril.
Tata nama senyawa-senyawa aromatic tidak begitu sistimatik, setiap senyawalebih
dikenal dengan nama biasa atau nama trivial. Disamping nama trivialnya,
turunan-turunan benzene juga mempunyai nama turunan. Nama turunan diperoleh
denganmenggabungkan nama
substituen
sebagai awalan yang diikuti dengan
kata
benzena.
Gugusbervalensi satu yang diturunkan
dari benzena dan toluena berturut-turut disebut
fenil
dan
benzil.
COOH OH NH2
CHO CH3SO3
HAsam benzoat Fenol Anilina
Benzaldehid toluena Asambenzenasulfonat






Hukum Huckel
Agar bersifat aromatik, suatu
senyawa harus mengandung atom hybrid
sp2
(biasanyaatom karbon atau nitrogen)
dalam system cincinnya. Hibridisasi ini menimbulkan letak ikatantunggal dan
rangkap yang selang seling dalam rumus bangun benzena. Tetapi tidak
semuasenyawa siklik yang mengandung atom hybrid
sp2
dalam system cincin bersifat aromatik,misalnya
siklobutadiena dan siklooktatetraena.Pada tahun 1931 ahli kimia Jerman, Erich
Huckel mengemukakan hukum berikut iniuntuk menyimpulkan senyawa mana yang
aromatic dan yang tidak. Menurut
Hukum Huckel
“untuk menjadi senyawa arom
atik, suatu senyawa monosiklik
dengan ikatan tunggal danranggkap yang letaknya selang seling harus mengandung
4n+2 elektron pi dalam sistem siklikterkonyugasinya dimana n adalah bilangan
bulat (0,1,2,3, dst).Menurut hukum Huckel, suatu senyawa yang mengandung 2,6,10
atau 14 elekton pidapat menjadi senyawa aromatik, tetapa senyawa dengan 4,8,
atau 12 elekton pi tidak dapatmenjadi senyawa aromatik.