Selasa, 05 November 2013



UJIAN MID SEMESTER
Matakuliah                  :  Kimia Organik I
SKS                     : 3 SKS
Waktu                 : 07.30 (4Nop.) sd  07.30(5 Nop.)
Pengampu                  : Dr. Syamsurizal

Petunjuk:
Jawablah pertanyaan beriktut melalui tahap-tahap pendekatan saintifik. Semua jawaban anda wajib diposting diblog masing-masing.

1.     Pikirkan salah satu senyawa alkana yang anda kenal baik., temukan dua atau tiga isomer dari senyawa tersebut kemudian cari data-data fisik  dan kimia seperti titik didih, tingkat kepolaran(moment dipol) dan entalfi pembakarannya.
a.     Bandingkan data-data fisik isomer yang satu dengan yang lain, jelaskan secara saintifik mengapa dan cari faktor penyebanya perbedaan data-data tersebut.
b.     Bagaimana kestabilannya bila temperatur dari isomer yang dibandingkan pada suhu 0oC.
2.     Bila suatu senyawa alkena yang berisomer cis dan trans dibakar, tentukan isomer jenis apa yang memiliki entalpi pembakaran lebih besar, jelaskan alasannya.
3.     Pikirkan bagaimana idenya suatu etana dapat berubah menjadi etena selanjutnya dapat diubah menjadi etuna. Jelaskan perbedaan sifat kimia yang paling mencolok diantara ketiga hidrokarbon tersebut.

JAWABAN
1.Pentana          
 Isopentana (2-metilbutana)
  Neopentana (2,2-dimetil propana)
\sifat fisik
Titik didih = 36,0 Titik beku = -129,9
Titik didih = 27,9       Titik beku =-160,5
a.jika mempunyai isomer alkana yang bercabang maka titik didih dan titik leleh lebih rendah dibandingkan rantai yang tak bercabang.
b.Menurut saya yang lebih stabil adalah 2,2-dimetil propana, karena tidak memiliki banyak cabang terhadap rantai induknya dibandingkan dengan 2  metil butana. Alkana rantai lurus akan memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada alkana rantai bercabang karena luas permukaan kontaknya lebih besar,

2. Perbedaan isomer cis dan trans seperti pada kasus siklooktena. Isomer cis senyawa ini memiliki titik didih 145 °C, sedangkan isomer transnya 75 °C.Perbedaan yang sangat besar antara kedua isomer siklooktena disebabkan oleh terikan cincin yang besar untuk trans-siklooktena, yang juga menyebabkannya kurang stabil dibandingkan isomer cis. Bahkan, kedua isomer asam 2-butenadioat memiliki sifat-sifat dan reaktivitas yang sangat berbeda sehingga mempunyai nama yang berbeda pula. Isomer cisnya disebuah asam maleat, sedangkan isomer transnya disebuah asam fumarat. Polaritas merupakan faktor kunci yang menentukan titik didih relatif senyawa karena ia akan meningkatkan gaya antar molekul, sedangkan simetri merupakan faktor kunci yang menentukan titik leleh relatif karena ia mengijinkan penataan molekul yang lebih baik pada bentuk padat. Oleh karena itu, trans-alkena yang kurang polar dan lebih simetris cenderung memiliki titik didih yang lebih rendah dan titik leleh yang lebih tinggi. Sebaliknya cis-alkena secara umum memiliki titik didih yang lebih tinggi dan titik leleh yang lebih rendah.\
\
3.Kemampua C untuk berikatan rangkap lebih besar sehingga atom H yang diikat akan semakin sedikit.itu lah yg dapat merubah etana ke etena dan ke etuna

Sifat Kimia etana
1.    Reaksi-reaksi alkana Alkana tergolong zat yang sukar bereaksi, sehingga disebut parafin atau yang artinya afinitas kecil. Reaksi terpenting dari alkana adalah pembakaran, substitusi, dan perengkahan (cracking).
  • Pembakaran Pembakaran sempurna alkana menghasilkan CO2 dan H2O. Pembakaran tak sempurna alkana menghasilkan CO dan H2O.
  • Substitusi atau pergantian Atom hidrogen dari alkana daapt digantikan oleh atom lain, khususnya halogen. Penggantian atom hidrogen oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi. Salah satu reaksi substitusi terpenting dari alkana adalah halogenasi, yaitu penggantian atom hidrogena alkana dengan atom halogen, khususnya klorin. Klorinasi (penggantian atom hidrogen dengan atom klorin) dapat terjadi jika alkana direaksikan dengan klorin.
  • Perengkahan atau Cracking Perengkahan adalah pemutusan rantai atom karbon menjadi potongan-potongan yang lebih pendek. Perengkahan dapat terjadi bila alkana dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa oksigen. Perengkahan alkana menghasilkan alkena, sehinnga reaksi ini digunakan untuk membuat alkena. Perengkahan juga dapat digunakan untuk membuat gas hidrogen dari alkana.\
·         Sifat kimia etena
·         Alkena lebih reaktif dibandingkan alkana, karena memiliki ikatan rangkap dua C=C.
·         Reaksi yang terjadi pada alkena :
·         1.      Reaksi adisi alkena (ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal)
·         a.   Reaksi alkena dengan halogen (halogenasi)
·         CH2=CH2   +  Cl                    CH2Cl-CH2Cl
·         Etena klorin 1,2-dikloroetana
·         b.   Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)
·         CH2=CH2(g)    +  H2(g)    katalis Ni/Pt       CH3-CH3(g)
·         Etena etana
·         c.   Reaksi alkena dengan hidrogenhalida/asam halida (hidrohalogenasi)
·         CH3CH=CH2  +  HBr      CH3CH-CH3Br
·         1-propen a2-bromopropana
·         d.   Reaksi alkena dengan air (hidrasi)
·         Alkena bereaksi dengan air membentuk alkohol.
·         CH2=CH2(g)   +  H2O     katalis H+               CH3-CH2-OH(g)
·         Etena 300 0C, 70 atm        etanol              
·         e.   Reaksi alkena dengan asam sulfat (H2SO4)
·         CH2=CH2(g)  +  H2SO4                       
·         CH3-CH2-OSO3H + H2O             
·         C2H5OH + H2SO4
·                         suhu ruang panas
·         f.    Polimerisasi adisi pada alkena
·         Pada senyawa alkena jika antara molekul-molekul (manomer) yang sama mengadakan reaksi adisi, maka akan terbentuk molekul-molekul besar dengan rantai yang panjang. Peristiwa ini disebut polimerisasi. Polimer-polimer sintesis banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh polimer dari alkena misalnya polietilen (plastik), polivinil klorida (pipa paralon), dan politetraetena (teflon).
·         Sifat Kimia etuna
·         Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran. Dan alkuna lebih reaktif




    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar