ETER
Eter adalah suatu senyawa
organik yang mengandung gugus R—O—R', dengan R dapat berupa alkil maupun aril.[1] Contoh senyawa
eter yang paling umum adalah pelarut dan anestetik dietil eter (etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3).
Eter sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini
merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat
dan lignin.
Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya rendah.
Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya rendah.
Sifat fisik dan kimia
Sifat Fisik Eter
a. Eter adalah cairan
tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas.
b. Eter tidak larut
air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
c. Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter
membentuk campuran yang eksplosif dengan udara.
d. Eter dapat
melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod.
Sifat Kimia Eter
a. Oksidasi
Oksidasi suatu eter
dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan aldehida.
b. Reaksi dengan asam
sulfat
Eter dapat bereaksi
dengan asam sulfat menghasilkan suatu alcohol dan asam alkana sulfonat.
c. Reaksi dengan asam
iodida
Eter dapat bereaksi
dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan alkil halida.
d. Hidrolisis
Hidrolisis dengan asam
sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol.
e. Halogenasi
Eter dapat mengalami
reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada atom Hα.
Kegunaan Eter
1. Eter digunakan sebagai pelarut.
2. Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi.
3. Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin.
Dampak Eter
Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing
kepala, sedangkan pada konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.
permasalahannya
BalasHapusmengapa eter memiliki sifat sedikit polar?dan kenapa lebih polar dari sifat alkena
Assalamualaikum wr.wb baiklah Menurut saya , ikatan R-O-R tidak membentuk sudut 180o sehingga momen dipolnya tidak saling meniadakan. Oleh karena itu, eter masih mempunyai momen dipol (momen dipole dietil eter 1.18 D). Kecilnya momen dipole eter tidak banyak mempengaruhi titik didihnya, dimana titik didih eter kurang lebih sama dengan senyawa alkana yang mempunyai berat molekul relative sama. Ikatan hydrogen menyebabkan molekul-molekul alcohol terikat lebih kuat, sedangkan pada eter tidak terjadi ikatan hydrogen. Namun demikian, eter masih dapat larut dalam air (dietil eter mempunyai kelarutan dalam air kira-kira 8 gr per 100 gr air). Ini disebabkan karena adanya ikatan hydrogen antara eter dan air.
BalasHapusassalamualaikum wr.wb, baikalah saya akan coba menjawab permasalahan anda,kita ketahui Eter itu bersifat sedikit polar karena sudut ikat C-O-C eter adalah 110 derajat, sehingga dipol C-O tidak dapat meniadakan satu sama lainnya. Eter lebih polar daripada alkena, namun tidak sepolar alkohol, ester, ataupun amida. Itu karna Molekul-molekul eter tidak dapat berikatan hidrogen dengan sesamanya, sehingga mengakibatkan senyawa eter memiliki titik didih yang relatif rendah dibandingkan dengan alkohol. Eter digunakan secara luas sebagai pelarut non polar untuk melarutkan senyawa nonpolar pula seperti lemak lilin dan minyak.
BalasHapus